Senin, Februari 14, 2005

ALIF MINOR

Sarabunis Mubarok

ALIF MINOR

Galaksi bima sakti, beribu-ribu tahun yang berat, bumi telah melahirkan bayi luka, bagi penyair yang memelihara kata-kata.

Wassyuaraau yattabiuhumul ghaawuun! *)Dan para penyair itu diikuti oleh orang-orang sesat.
Adalah aku, rumah singgah bagi segala kesesatan, jembatan beribu syetan yang berbaris dalam pikiran. Adalah aku, ladang bagi segala benih ketabuan, bagi segala bisikan yang berbuih, menajamkan segala tuah, memburu satu-satunya mata air, sumur yang mengalirkan puisi-puisi yang lapar dan memar, yang tegang dan mengerang, yang diburu dan dicemburu para pecundang.

Bagi seratus tahun sunyi, sebilah puisi menyaingidoa-doa, meyiksa para pecinta, dan menggiringnyamenuju sejatinya kehidupan dan kematian. Bagi sekejap ajal, segala kata memantul dan menggandakan diri sendiri, meremukkan risau dan segala yang memukau, menjelma benih-benih puisi yang dikafani retorika dan ribuan basa-basi.Lalu aku menjadi rasul bagi ayat-ayat yang tak terkitabkan, bagi jalan-jalan yang tak tersinggahi dantak terpetakan, bagi zaman yang disandera dandikokang dalil-dalil kefakiran.

Singaparna, 2004.

*) QS. As-Syuara: 224